Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Kini banyak bermunculan developer muda dan entrepreneur-entrepreneur muda yang menerjuni dunia usaha dengan berbekal kemampuan dan pengetahuan entrepreneurship yang mereka dapat dari pelatihan entrepreneurship  yang diberikan oleh Dr.Ir. Ciputra.

Salah satu dari sejumlah peserta pelatihan tersebut ialah Suswanto, seorang pemuda asal Yogyakarta yang mendirikan usaha properti perumahan , PT Total Prima Mandiri.

Perusahaan ini menangani proyek perumahan yang membidik konsumen kelas menengah atas. Salah satu perumahan yang menjadi karya sang developer muda yaitu perumahan Puri Citra Indah di Kota Sleman, Yogyakarta. Proyek pertamanya ini berskala kecil, dengan jumlah 13 unit bertipe 85 di lahan seluas 2.525 meter persegi.

Suswanto bukan seorang anak developer terkemuka di Tanah Air atau terlahir dalam keluarga yang berkecukupan. Ia mengakui mengalami masa kanak-kanak yang serba kekurangan. Kedua orangtuanya tidak memiliki pekerjaan tetap yang bisa diandalkan sepanjang waktu.

Meski bergulat dengan keterbatasan finansial, toh orangtuanya berhasil membiayai sang anak menempuh dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di Juli 2009, Suswanto berhasil menggenggam gelar sarjana dari jurusan Teknik Mesin UGM.

Beberapa waktu sebelum waktu kelulusan tiba, Suswanto merasa gelisah dengan apa yang harus ia perbuat setelah mendapatkan gelar akademik tersebut. Ia dan orangtuanya tahu persis bagaimana kondisi yang harus dihadapi oleh lulusan sarjana di pasar tenaga kerja Indonesia sekarang ini.

Saat tengah bimbang harus melakukan apa untuk masa depannya, Suswanto mendengar diadakannya Ciputra Entrepreneurship Program (CEP) di tahun 2009 yang melibatkan UGM dan Ciputra Foundation.

Hatinya tergerak untuk mengikuti namun terhalang masalah dana untuk pembelian tiket. Suswanto merasa keberatan untuk membeli tiket seharga Rp 100.000 yang baginya terasa sangat besar.

Untungnya, seorang sahabat berbaik hati meminjamkannya uang yang diperlukan. Di tes saringan untuk menjadi peserta program, sementara temannya tidak lolos, Suswanto berhasil masuk.

Setelah itu, bukan berarti ia sepenuhnya lega karena masih harus membayar uang sebesar Rp 1 juta untuk modal saat lulus program ini. Pertolongan datang kembali. Kali ini seorang dosen meminjaminya uang.

Akhirnya Suswanto mampu membuktikan kualitas dirinya dengan menjadi salah satu lulusan angkatan pertama CEP. Sebanyak 27 orang lainnya juga turut menjadi bagian angkatan pertama ini.

Selama di dalam masa latihan di CEP, Suswanto mengaku menyerap berbagai jenis pengetahuan tentang motivasi, kreativitas, inovasi, pemasaran, dan ketrampilan hidup yang berikan pengaruh positif kepada sebanyak mungkin orang.

Suswanto yang kemudian turut menjadi salah satu pelatih CEP sangat gembira jika mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain. Dan yang tak kalah penting adalah membanggakan kedua orang tuanya yang telah mempertaruhkan segalanya demi masa depannya.