Lima Kebiasaan Sepele yang Bikin Boros Listrik
Posted on Selasa, 23 Mei 2017 - 14:13:45 WIB by danu
Setidaknya, sekali dalam seumur hidup Anda pasti pernah boros listrik sehingga mendapatkan tagihan listrik rumah Anda yang tidak wajar. Atau bagi pengguna token listrik, pulsa yang Anda beli habis lebih cepat dari biasanya.
Kalau pernah mengalami, kesalahannya mungkin bukan pada meteran listrik melainkan pada penggunaan listrik yang salah. Lantas mengapa meski merasa sudah sangat hemat, tetapi tagihan terasa boros listrik?
Penyebabnya mungkin kebiasaan di rumah yang salah.
Nah, agar tagihan listrik tidak mencekik leher, sebaiknya perhatikan kebiasaan penggunaan listrik yang salah seperti dilansir dari Liputan6:
Menyalakan pemanas air 24 jam
Sadarkah Anda, jika penggunaan disepenser dengan konsumsi daya 300 watt- 500 watt selama 24 jam nonstop sangat menyedot listrik.
Selain itu, kebiasaan ini juga membuat dispenser lebih cepat rusak. Sebaiknya, selalu matikan dispenser setelah digunakan.
Jika ingin lebih praktis, gunakan timer digital. Anda pun bisa sesuka hati mengatur kapan dispenser menyala atau mati.
Menggunakan pompa air tanpa tandon
Bagi warga kota besar seperti Jakarta, suplai air bersih yang stabil mustahil diperoleh tanpa memiliki pompa air. Karena sumber air yang terbatas dan pengguna yang banyak.
Tapi, pompa air seringkali menjadi masalah karena alat ini membutuhkan daya listrik yang besar.
Pada pompa air, tarikan awal akan memakai daya 2 kali lipat dari daya yang tertera pada spek pompa. Contohnya, jika Anda menggunakan pompa berdaya 100 watt, pada saat start akan menyedot daya hingga 200 watt.
Listrik akan makin terkuras apabila Anda punya kebiasaan menggunakan keran seperti membuka keran kecil dan di rumah punya banyak penghuni.
Agar konsumsi listrik semakin hemat, disarankan untuk menggunakan tandon penyimpan air.
Cara kerjanya sederhana, pompa akan mengisi air di tandon ketika sensor apung tergantung alias air sedikit.
Selain hemat listrik, keuntungan menggunakan tandon adalah memperpanjang masa pakai pompa karena tidak sering hidup dan mati.
Tidak mencabut charger hp
Menurut penelitian PLN, charger hp yang tidak dicabut dari colokan setelah selesai digunakan tetap mengkonsumsi daya sebesar 1 watt setiap harinya.
Kebiasaan ini merupakan pemborosan listrik yang jadi kebiasaan banyak orang.
Menyalakan dan mematikan pendingin ruangan
Kebiasaan buruk ini juga penyumbang pemborosan konsumsi listrik. Mungkin maksud sebagian orang yang sering melakukannya adalah untuk berhemat.
Padahal, konsumsi listrik paling tinggi justru terjadi saat mesin dinyalakan pertama kali dan lama-kelamaan, konsumsi listriknya makin mengecil seiring dinginnya ruangan.
Matikan penanak nasi setelah dipakai
Kebiasaan menghangatkan nasi dalam rice cooker memang memudahkan orang. Namun, kebiasaan ini juga membuat konsumsi listrik boros.
Sebenarnya, kebiasaan seperti ini bisa diperbaiki dengan memasak nasi tidak berlebihan.
Setiap kali menanak, cukupkan takaran untuk sekali makan dan jangan simpan makanan untuk dihangatkan. Dijamin, konsumsi listrik rice cooker akan berkurang drastis.
Kalau pernah mengalami, kesalahannya mungkin bukan pada meteran listrik melainkan pada penggunaan listrik yang salah. Lantas mengapa meski merasa sudah sangat hemat, tetapi tagihan terasa boros listrik?
Penyebabnya mungkin kebiasaan di rumah yang salah.
Nah, agar tagihan listrik tidak mencekik leher, sebaiknya perhatikan kebiasaan penggunaan listrik yang salah seperti dilansir dari Liputan6:
Menyalakan pemanas air 24 jam
Sadarkah Anda, jika penggunaan disepenser dengan konsumsi daya 300 watt- 500 watt selama 24 jam nonstop sangat menyedot listrik.
Selain itu, kebiasaan ini juga membuat dispenser lebih cepat rusak. Sebaiknya, selalu matikan dispenser setelah digunakan.
Jika ingin lebih praktis, gunakan timer digital. Anda pun bisa sesuka hati mengatur kapan dispenser menyala atau mati.
Menggunakan pompa air tanpa tandon
Bagi warga kota besar seperti Jakarta, suplai air bersih yang stabil mustahil diperoleh tanpa memiliki pompa air. Karena sumber air yang terbatas dan pengguna yang banyak.
Tapi, pompa air seringkali menjadi masalah karena alat ini membutuhkan daya listrik yang besar.
Pada pompa air, tarikan awal akan memakai daya 2 kali lipat dari daya yang tertera pada spek pompa. Contohnya, jika Anda menggunakan pompa berdaya 100 watt, pada saat start akan menyedot daya hingga 200 watt.
Listrik akan makin terkuras apabila Anda punya kebiasaan menggunakan keran seperti membuka keran kecil dan di rumah punya banyak penghuni.
Agar konsumsi listrik semakin hemat, disarankan untuk menggunakan tandon penyimpan air.
Cara kerjanya sederhana, pompa akan mengisi air di tandon ketika sensor apung tergantung alias air sedikit.
Selain hemat listrik, keuntungan menggunakan tandon adalah memperpanjang masa pakai pompa karena tidak sering hidup dan mati.
Tidak mencabut charger hp
Menurut penelitian PLN, charger hp yang tidak dicabut dari colokan setelah selesai digunakan tetap mengkonsumsi daya sebesar 1 watt setiap harinya.
Kebiasaan ini merupakan pemborosan listrik yang jadi kebiasaan banyak orang.
Menyalakan dan mematikan pendingin ruangan
Kebiasaan buruk ini juga penyumbang pemborosan konsumsi listrik. Mungkin maksud sebagian orang yang sering melakukannya adalah untuk berhemat.
Padahal, konsumsi listrik paling tinggi justru terjadi saat mesin dinyalakan pertama kali dan lama-kelamaan, konsumsi listriknya makin mengecil seiring dinginnya ruangan.
Matikan penanak nasi setelah dipakai
Kebiasaan menghangatkan nasi dalam rice cooker memang memudahkan orang. Namun, kebiasaan ini juga membuat konsumsi listrik boros.
Sebenarnya, kebiasaan seperti ini bisa diperbaiki dengan memasak nasi tidak berlebihan.
Setiap kali menanak, cukupkan takaran untuk sekali makan dan jangan simpan makanan untuk dihangatkan. Dijamin, konsumsi listrik rice cooker akan berkurang drastis.