Jangan Menunda-nunda untuk Memperbaiki Rumah
Posted on Sabtu, 06 Mei 2017 - 09:49:01 WIB by danu
Anda bisa menunda pengecekan kondisi rumah karena beberapa hal, mulai dari merasa belum membutuhkannya, sedang tidak ada biaya, hingga sekadar malas. Menghindari memperbaiki rumah yang memiliki kerusakan kecil bisa membuat Anda kehilangan banyak uang.
Hal pertama yang patut Anda berikan perhatian secara berkala adalah atap. Jika atap atau genteng rumah menampilkan tanda-tanda kerusakan, segeralah memperbaiki rumah.
Hujan deras, badai, dan angin kencang bukan satu-satunya penyebab kerusakan atap. Hewan liar seperti kucing atau tikus pun bisa membuat atap Anda rusak.
Kebocoran merupakan salah satu masalah umum yang biasa dijumpai pemilik rumah di Indonesia . Cari penyebabnya sedini mungkin.
Pemilik rumah berpotensi mengeluarkan jutaan, hingga puluhan juta Rupiah bila seluruh atap roboh karena kebocoran yang dibiarkan terlalu lama.
Selanjutnya, jangan anggap remeh masalah pada pondasi rumah. Retak rambut yang tampak, celah semakin lebar antara rumah dan pondasi merupakan tanda-tanda kerusakan pada pondasi rumah.
Lantai yang “tenggelam” di lantai dasar juga perlu Anda waspadai.
Anda juga perlu memperhatikan retak yang ada pada jendela dan pintu. Biasanya, retak semacam ini juga bisa terjadi karena masalah pada pondasi. Hindari membangun kolam atau kolam renang di sekitar pondasi.
Kerusakan akibat paparan air bisa memperburuk kondisi dinding beton.
Jangan juga melupakan rayap. Hewan kecil ini bisa sangat berbahaya bagi rumah Anda . Selain itu, tidak semua asuransi properti menerima klaim karena kerusakan rayap.
Saluran air, baik saluran air bersih maupun saluran pembuangan air kotor, juga patut mendapat perhatian Anda.
Kerusakan dan kebocoran yang dibiarkan berlarut-larut tidak hanya menjengkelkan, namun berpotensi menimbulkan jamur.
Kesimpulannya, lebih baik Anda mengeluarkan sedikit uang untuk memperbaiki kerusakan kecil di rumah, daripada menunggu hingga rusak parah.
Tidak hanya kerugian uang, anggota keluarga Anda pun bisa menderita kerugian lebih besar, misalnya sakit atau cedera.
Hal pertama yang patut Anda berikan perhatian secara berkala adalah atap. Jika atap atau genteng rumah menampilkan tanda-tanda kerusakan, segeralah memperbaiki rumah.
Hujan deras, badai, dan angin kencang bukan satu-satunya penyebab kerusakan atap. Hewan liar seperti kucing atau tikus pun bisa membuat atap Anda rusak.
Kebocoran merupakan salah satu masalah umum yang biasa dijumpai pemilik rumah di Indonesia . Cari penyebabnya sedini mungkin.
Pemilik rumah berpotensi mengeluarkan jutaan, hingga puluhan juta Rupiah bila seluruh atap roboh karena kebocoran yang dibiarkan terlalu lama.
Selanjutnya, jangan anggap remeh masalah pada pondasi rumah. Retak rambut yang tampak, celah semakin lebar antara rumah dan pondasi merupakan tanda-tanda kerusakan pada pondasi rumah.
Lantai yang “tenggelam” di lantai dasar juga perlu Anda waspadai.
Anda juga perlu memperhatikan retak yang ada pada jendela dan pintu. Biasanya, retak semacam ini juga bisa terjadi karena masalah pada pondasi. Hindari membangun kolam atau kolam renang di sekitar pondasi.
Kerusakan akibat paparan air bisa memperburuk kondisi dinding beton.
Jangan juga melupakan rayap. Hewan kecil ini bisa sangat berbahaya bagi rumah Anda . Selain itu, tidak semua asuransi properti menerima klaim karena kerusakan rayap.
Saluran air, baik saluran air bersih maupun saluran pembuangan air kotor, juga patut mendapat perhatian Anda.
Kerusakan dan kebocoran yang dibiarkan berlarut-larut tidak hanya menjengkelkan, namun berpotensi menimbulkan jamur.
Kesimpulannya, lebih baik Anda mengeluarkan sedikit uang untuk memperbaiki kerusakan kecil di rumah, daripada menunggu hingga rusak parah.
Tidak hanya kerugian uang, anggota keluarga Anda pun bisa menderita kerugian lebih besar, misalnya sakit atau cedera.