Seperti membeli kendaraan bermotor, inden dalam membeli properti berarti Anda tidak bisa langsung melihat rumah atau apartemen yang ingin dibeli. Pembeli perlu memesan serta membayar lebih dulu meski rumah atau apartemen tersebut belum dibangun. Hal ini bagaikan dua sisi mata uang, antara merugikan dan menguntungkan.

Kabar terbaru yang dilansir dari detik.com mengatakan bahwa Bank Indonesia telah memperketat pembelian properti melalui proses KPR, bahwa properti komersial (bukan subsidi) inden tidak boleh di-KPR-kan. Selain itu, pengembang juga perlu menjaminkan asetnya sejumlah pinjaman penerimaan KPR. KPR juga baru bisa dikeluarkan jika kondisi bangunan sudah mencapai 80%.

Yang menjadi pertanyaan, apa kelebihan dan kekurangan saat harus beli rumah secara inden ?

Dari segi kelebihan, beli rumah secara inden bisa memilih lokasi yang diinginkan . Pembeli akan merasakan kemudahan pembayaran. Selain itu, beli rumah secara inden termasuk baik untuk investasi karena harganya yang masih murah dan setelah waktu berjalan ketika bangunan jadi, harganya bisa langsung melejit.

Sedangkan kekurangnnya adalah beli rumah secara inden sangat rentan terhadap penipuan. Ada beberapa pengembang nakal yang tidak mengembalikan uang konsumen karena tidak jadi membangun akibat produk yang dijual tidak laku. Beli rumah secara inden juga tidak tahu bentuk rumah seperti apa karena masih menerka-nerka. Bank juga sulit memberikan kredit berdasarkan kebijakan terbaru BI tadi.