Wow, sudah tertinggi di dunia pula, gedung yang akan segera di bangun di wilayah Irak ini juga dinilai akan ramah terhadap lingkungan sekitar. Pasalnya, gedung tersebut akan seluruhnya menggunakan energi panas matahari sehingga dapat menggunakan energi yang terbaharukan dengan optimal.

Selain dapat memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian setempat, dinilai bangunan tersebut juga dapat memberikan beragam kebutuhan warganya sehingga dapat dapat dikatakan gedung tersebut sangat baik untuk kehidupan sekitar.

Penggunaan solar energy diharapkan mampu menompang serta menggatikan energi fosil yang setiap tahunnya semakin berkurang. Sehingga, negara tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran yang akan dibutuhkan di setiap tahunnya. Sangat menarik bukan Sahabat?

Mengandalkan Cahaya Matahari dari Sebuah Teras Rumah

Memaksimalkan beragam sudut ruangan di dalam rumah tentunya dibutuhkan beberapa rancangan yang cukup matang seperti rumah yang terletak di bagian utara Kota London yang satu ini. Agar mendapatkan cahaya matahari yang maksimal ke dalam bagian rumah, pasangan muda yang satu ini mengandalkan bagian teras lantai duanya dengan menggunakan jendela kaca besar .

Alhasil, bagian rumah pun tampak lebih bercahaya dan nyaman serta dapat merasakan suasana yang lebih hangat dibandingkan dengan desain rumah lainnya. Ide brilian tersebut merupakan hasil karya arsitek asal negara tersebut, Scenario Architecture, yang secara lengkap dan tepat menempatkan kaca besar yang di bagian atap ruangan yang menjadi pijakan teras pada lantai dua rumah tersebut.

Selain itu, penggunaan lantai vinyl secara langsung dipilih oleh sang arsitek karena dapat meningkatkan suasana yang lebih cerah ketimbang menggunakan kayu atau pun parquet di beberapa sudut ruangan lainnya. Sehingga, rumah pun tidak perlu khawatir menggunakan lampu secara berlebihan dan secara langsung dapat menghemat penggunaan listrik. Menarik bukan?

Berada di Hamparan Padang Rumput, Rumah ini Hemat Energi & Ramah Lingkungan

Rumah kayu yang berdiri tegak di kawasan padang rumput tersebut dinilai ramah lingkungan dan dapat menghemat energi sekaligus. Rumah tersebut merupakan karya sekelompok arsitek ASGK Design, yang secara khusus melayani beragam proyek hunian yang unik dan berbeda dengan bangunan lainnya.

Rumah yang berlokasi di kawasan Lodin, Republik Ceko ini merupakan proyek terbaru perusahaan tersebut di tahun ini. Lokasi yang mereka pilih pun tentunya melalui perhitungan yang cukup matang. Sang arsitek menggunakan kayu lapis yang ringan sehingga dapat mencegah kerusakan lingkunga alam sekitarnya.

Selain itu, penggunaan jendela serta atap yang terbuka dinilai dapat memberikan cahaya yang  maksimal di dalam bagian rumah. Alhasil, penghuni rumah pun dapat merasakan sensasi yang berbeda ketika di setiap musim yang akan datang, dan tanpa harus khawatir menggunakan energi yang berlebihan.

Keren, Rumah ini Dapat Menjaga Suhu di Kala Panasnya Cuaca California

Pasangan muda yang bekerja di bidang kesehatan ini merasa sangat tidak nyaman ketika mereka pindah ke wilayah California. Pasalnya, di setiap harinya mereka harus bertarung dengan panasnya suhu yang mencapai 43 derajat celcius. Merasa tidak tahan dengan panasnya tersebut, pasangan tersebut bergegas membangun kembali rumah yang dihuninya tersebut dengan hasil yang optimal.

Rumah tersebut terbukti dapat menyesuaikan suhu di dalam ruangan, tanpa harus menggunakan AC secara berlebihan Sahabat. Pasalnya, mereka membangun rumah tersebut dengan menggunakan tembok yang secara khusus dapat menyerap suhu panas dan ditransformasikan menjadi suhu dingin ketikan malam hari telah tiba. Begitu siang hari datang, suhu di dalam ruangan pun akan tetap normal dibandingkan dengan suhu luar ruangan.

Selain itu, rumah tersebut menggunakan beberapa solar panel pada bagian atap rumah sehingga dapat menyerap secara langsung energi matahari dan menggunakan energi alternatif secara optimal di setiap harinya. Alhasil, rumah tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran di setiap tahunnya serta dapat menghemat penggunaan energi. Sangat unik bukan?