Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Pada saat Anda berencana menjual rumah dengan tujuan untuk pindah ke rumah baru , memutuskan menjual rumah lama bisa menjadi langkah yang tepat. Sebab, dengan menjual rumah lama, membuka kesempatan Anda untuk mendapatkan keuntungan.

Meski demikian, tak selamanya menjual rumah akan mendatangkan keuntungan. Salah melangkah, bisa-bisa penyesalan yang Anda dapatkan. Agar proses penjualan rumah Anda berakhir bahagia, simak 10 kesalahan saat menjual rumah, yang sudah dilansir dari laman Okezone.

1. Menjual rumah sebelum mengetahui kebutuhan Anda sesungguhnya
Kesalahan pertama pada saat menjual rumah adalah belum sepenuhnya mengetahui mengapa Anda harus menjual rumah lama. Kondisi ini kerap terjadi. Terutama apabila Anda sudah memiliki rumah baru yang jauh lebih baik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk ruma lama.

Tergiur karena keuntungan yang bisa diraih juga bisa menjadi pemicu sesaat untuk memutuskan menjual rumah. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda diskusikan dengan seluruh keluarga. Tanyakan apakah mereka setuju atau tidak.

Jika masih bingung juga, Anda bisa menggunakan analisis S.W.O.T (Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oportunity (peluang), Threat (ancaman)), yang poin-poinnya berasal dari pendapat seluruh anggota keluarga. Nanti, apabila kekuatan dan peluang terlihat lebih banyak, itu tandanya Anda sudah siap untuk menjual rumah.

2. Buta terhadap pasar perumahan
Sebaiknya, sebelum menjual rumah, Anda memiliki data perkembangan statistik di sekitar perumahan itu. Ketahui apakah perumahan berada di kawasan favorit atau bukan. kemudian, ketahui pula harga pasaran hunian di kawasan Anda.

Lebih detail lagi, ketahui informasi perkembangan harga hunian di kawasan Anda dalam 6 bulan hingga 1 tahun terakhir.

3. Memutuskan menjual rumah tanpa perantara tanpa melakukan riset dahulu
Jika Anda memutuskan untuk menjual rumah secara mandiri atau tidak menggunakan jasa agen penjualan, jangan pernah sekali-kali Anda langsung menjual tanpa riset mendalam.

Anda harus tahu langkah-langkah menjual rumah, aturan-aturan hukumnya, dan lain sebagainya. Hal ini penting agar transaksi tidak bermasalah di kemudian hari.

Selain itu, ketahui juga cara mempresentasikan rumah terhadap calon pembeli. Ini adalah keahlian agen properti yang mungkin tidak Anda miliki.

4. Tidak percaya dengan insting Anda sendiri
Apabila Anda memutuskan untuk menggunakan jasa agen properti, satu hal yang jangan pernah Anda lakukan adalah mengacuhkan insting Anda sendiri. Faktanya, Anda lebih paham mengenai seluk beluk sejarah rumah Anda dibandingkan agen properti.

Agen properti biasanya hanya membantu Anda dalam mempertimbangkan keputusan memberikan harga jual, perbandingan harga jual antara rumah Anda dan rumah orang lain, dan bagaimana memasarkan rumah. Sebaiknya, Anda juga harus memiliki sikap, terutama dalam menentukan target market.

5. Menyewa jasa agen berdasarkan kedekatan personal
Menyewa jasa agen karena kedekatan personal terlihat menguntungkan karena mungkin akan fleksibel dan menguntungkan. Namun, perlu Anda ketahui, ternyata memilih agen properti karena kedekatan personal juga bisa malah merugikan.

Misalnya, saat Anda dan agen tersebut mengalami perbedaan keputusan, Anda menjadi tidak enak berbantahan sehingga akhirnya Anda mengalah, padahal Anda tahu bahwa keputusan tersebut kurang menguntungkan.

Sebaiknya, Anda harus jeli memilih agent yang memiliki reputasi yang baik selama mereka menjualkan properti merekan.

6. Sesuka hati menentukan harga rumah
Pada saat berencana menjual rumah, proses menentukan harga terbilang susah-susah gampang. Seseorang terkadang menentukan harga rumah berdasarkan keuntungan yang ingin diraup, padahal harga pasaran rumah tersebut lebih rendah dari harga yang ia tentukan. Hal ini tentu saja akan membuat rumah tersebut susah terjual.

Ingat, yang ingin mendapat keuntungan finansial bukan Anda saja. Pembeli juga ingin mendapatkan rumah dengan harga yang ringan di kantong. Jika Anda memasang harga terlalu tinggi, calon pembeli bisa pergi begitu saja. Jadi, bersikaplah profesional saat menentukan harga.

7. Pertimbangkan desain interior dengan tetangga sekitar
Rumah yang memiliki desain interior menarik tentu memiliki harga yang tinggi. Tetapi, bila desain interior rumah Anda terlalu berlebihan dibandingkan rumah sekitar, mungkin Anda tidak terlalu mendapatkan keuntungan bisa mengembalikan modal renovasi rumah Anda. Melakukan renovasi rumah tidak sama dengan menaikkan harga yang Anda inginkan.

8. Membiarkan emosi Anda lebih dominan saat bernegosiasi dengan calon pembeli
Selanjutnya adalah, jangan biarkan emosi Anda lebih dominan dibandingkan akal sehat ketika sedang benegosiasi harga dengan calon pembeli. Siapkan mental Anda. Apabila Anda ingin negosiasi Anda berhasil baca juga artikel tips agar negosiasi berhasil.

9. Mencoba menutupi permasalahan pada rumah di masa lalu
Memaparkan kondisi rumah pada calon pembeli adalah kunci dari keberhasilan persuasi Anda untuk mendapatkan keuntungan. Karena fungsinya yang terbilang vital, oleh sebab itu sebaiknya Anda tidak menutup-nutupi kondisi kekurangan yang belum bisa Anda atasi sebelumnya. Misalnya, kualitas air atau kondisi selokan yang mudah tergenang bila musim hujan tiba.

Pertimbangkan ini: calon pembeli mungkin saja melakukan riset sebelum mengunjungi rumah Anda. Jika tahu Anda berbohong, minat mereka untuk melanjutkan negosiasi bisa langsung hilang.

Jadi hindari kebohongan pada calon pembeli mengenai semua kondisi yang dialami oleh rumah Anda sebelumnya. Sebab, dengan kejujuran, ini akan menambah kepercayaan dari calon pembeli terhadap Anda.

10. Mencoba menjual rumah sebelum kondisi fisik rumah siap
Kesalahan terakhir adalah banyak orang yang menjual rumah dalam kondisi seadanya. Beberapa penjual menjual rumah yang tak pernah mereka huni tanpa persiapan apapun. Ilalang dibiarkan tumbuh liar, debu-debu dibiarkan menebal, serta cat yang mengelupas.

Hal ini bisa membuat calon pembeli kehilangan selera. Apalagi bila di sekitar Anda juga ada rumah lain yang dijual dengan kondisi lebih baik.

Jika Anda bersikeras untuk menjualnya dalam kondisi demikian, ada baiknya Anda menawarkan di bawah harga pasaran. Tidak mau kan?