Perkembangan Properti Komersial di Indonesia Tahun 2017
Posted on Selasa, 11 Juli 2017 - 10:39:31 WIB by danu
Perkembangan properti komersial di tahun 2016 yang terbilang stagnan akan rebound pada tahun 2017 ini. Hal ini dapat dilihat bisa dari ekonomi global yang beranjak membaik sampai dengan kehadiran investor yang datang.
Dikutip Properti.net dari Liputan 6, inilah klasifikasi kota-kota di Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan hirarki perkembangan properti komersialnya
Established City
Memiliki karakteristik sebagai kota yang sudah berkembang mulai dari tahun 90an, kota-kota ini terdiri dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung.
Jakarta mendominasi jumlah bangunan komersial lebih dari 70 persen di bandingkan kota-kota lainnya.
Kategori Established City ini menyumbang kontribusi pasokan baru hingga 75 persen yang terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel.
Karena lebih dulu menjadi kota modern, target segmen pasarnya menengah hingga premium dengan jenis permintaan jasa dan industri.
Emerging City
Mulai berkembang sejak 5-10 tahun yang lalu, kota yang tergolong dalam kategori emerging city memiliki pasar properti berkembang di sektor bisnis, industri dan pariwisata.
Diantaranya adalah Makassar, Balikpapan, Bali, Semarang, Yogyakarta, Bodetabek dan Solo.
Dengan menyumbang kontribusi bangunan komersial sebanyak 20 persen, sektor pengembangannya terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel.
Walaupun jumlahnya begitu sedikit, namun sumber permintaan dari sektor pertambangan dan pariwisata membuat properti komersial terus bergeliat.
Promising City
Sebagai kota yang baru saja berkembang sekitar 5 tahun lalu, promising city baru mengembangkan sektor ritel dan hotel setelah lebih dulu digempur oleh proyek perumahan. Beberapa contohnya adalah Pontianak, Banjarmasin, Kendari, Palembang, Cirebon dan lainnya.
Dengan jumlah pasokan sekitar 5 persen dari total perkembangan properti komersial di Indonesia, Promising City hanya mencakup sektor ritel dan hotel. Hotel menjadi sektor paling berkembang di kota-kota kategori ini.
Umumnya kota-kota ini memiliki sumber permintaan di sektor produksi dan pengolahan komoditas, serta pariwisata.
Dikutip Properti.net dari Liputan 6, inilah klasifikasi kota-kota di Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan hirarki perkembangan properti komersialnya
Established City
Memiliki karakteristik sebagai kota yang sudah berkembang mulai dari tahun 90an, kota-kota ini terdiri dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung.
Jakarta mendominasi jumlah bangunan komersial lebih dari 70 persen di bandingkan kota-kota lainnya.
Kategori Established City ini menyumbang kontribusi pasokan baru hingga 75 persen yang terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel.
Karena lebih dulu menjadi kota modern, target segmen pasarnya menengah hingga premium dengan jenis permintaan jasa dan industri.
Emerging City
Mulai berkembang sejak 5-10 tahun yang lalu, kota yang tergolong dalam kategori emerging city memiliki pasar properti berkembang di sektor bisnis, industri dan pariwisata.
Diantaranya adalah Makassar, Balikpapan, Bali, Semarang, Yogyakarta, Bodetabek dan Solo.
Dengan menyumbang kontribusi bangunan komersial sebanyak 20 persen, sektor pengembangannya terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel.
Walaupun jumlahnya begitu sedikit, namun sumber permintaan dari sektor pertambangan dan pariwisata membuat properti komersial terus bergeliat.
Promising City
Sebagai kota yang baru saja berkembang sekitar 5 tahun lalu, promising city baru mengembangkan sektor ritel dan hotel setelah lebih dulu digempur oleh proyek perumahan. Beberapa contohnya adalah Pontianak, Banjarmasin, Kendari, Palembang, Cirebon dan lainnya.
Dengan jumlah pasokan sekitar 5 persen dari total perkembangan properti komersial di Indonesia, Promising City hanya mencakup sektor ritel dan hotel. Hotel menjadi sektor paling berkembang di kota-kota kategori ini.
Umumnya kota-kota ini memiliki sumber permintaan di sektor produksi dan pengolahan komoditas, serta pariwisata.