Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Latar belakang pendidikan rendah memang bukan menjadi masalah ketika seseorang ingin terjun ke dalam dunia berbisnis properti. Salah satu contohnya adalah Fauzi Saleh.

Seorang pengusaha yang sukses mengelola bisnis mereka dengan latar belakang pendidikan yang rendah.

Ia hanya seorang lulusan SMP yang berhasil menjalankan bisnis properti dengan kesuksesan yang luar biasa. Simak kisahnya di bawah ini.

Latar Belakang Fauzi Saleh
Fauzi Saleh adalah anak asli Betawi, ia dilahirkan di Tanah Abang Jakarta. Ia bukan seorang yang memiliki latar pendidikan yang tinggi, Fauzi Saleh hanyalah seorang lulusan SMP. Dengan hanya memiliki ijazah SMP, tentu sulit sekali mendapatkan pekerjaan yang layak di Jakarta.

Dengan status yang hanya lulusan SMP yang ia selesaikan pada tahun 1966 pekerjaan yang ia dapatkan saat itu hanya berkutat pada kelas rendahan saja. Berbagai pekerjaan ia jalani seperti menjadi tukang cuci mobil di sebuah bengkel, penjaga gedung, tukang taman dan terakhir menjadi seorang pegawai.

Meskipun hanya bekerja dengan gaji pas-pasan, Fauzi Saleh saat itu tetap berpikir keras bagaimana caranya agar bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya. Lalu sedikit demi sedikit ia mulai menyisihkan gajinya untuk ditabung.

Tidak terasa, uang tabungan dari menyisihkan gajinya tersebut terkumpul sebesar 30 juta. Dari sinilah awal mula bibit kesuksesan berbisnis properti yang dikelola Fauzi Saleh berkembang. Dari uang 30 juta tersebut lantas ia belikan sebidang tanah 6 x 15 meter yang terletak di Jakarta Selatan.

Mulai Berbisnis Properti Dari Skala Kecil
Dari modal 30 juta yang dibelikan tanah tersebut, dengan prinsip “Bismillah” ia pun mulai usaha properti kecil-kecilan dengan membangun sebuah rumah.

Dalam proses membangun rumah pertamanya tersebut, Fauzi Saleh dan pekerjanya selalu berdoa. Bahkan setiap malam Jum’at Fauzi dan pekerjanya membaca surat Yasin disertai berbagai wirid untuk memohon pada Allah agar usahanya diberi keberhasilan.

Akhirnya, singkat kata rumah yang ia bangun tersebut berhasil didirikan dan bahkan bisa laku terjual dengan harga 51 juta rupiah.

Setelah keberhasilan pertama tersebut, Fauzi kemudian membangun rumah lagi dan kemudian menjualnya lagi, begitu seterusnya.

Jalan bisnis nya membawa Fauzi Saleh menapaki kesuksesan pada tahun 1992, usahanya kian besar dan berkembang. Fauzi pun kemudian mendirikan PT. Pedoman Tata Bangun dan mulai mengerjakan proyek-proyek besar.

Ia kemudian menangani 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 kemudian 360 unit Pesona Depok 2. Tak berhenti di situ, ia kemudian membangun Pesona Khayangan 1 500 unit dan Pesona Khayangan 2 sebanyak 1100 unit.

Harga masing-masing rumah dari grup Pesona tersebut mencapai 200 juta sampai 600 juta rupiah.

Kekuatan Doa dan Bersedekah
Ada yang unik dari pengusaha properti sukses Fauzi Saleh ini. Ia tetap menjalankan kebiasaan rutin di malam Jum’at seperti yang ia lakukan dengan pekerja nya di masa lalu. Selain itu, ia juga selalu menggelar pengajian akbar setiap bulannya yang sering disebut dengan pesona dzikir.

Peserta pengajian adalah para pekerja dan seluruh buruh yang disertai dengan keluarga mereka. Fauzi Saleh sendiri memiliki lebih dari 2000 karyawan.

Bahkan beberapa waktu yang lalu pengajian yang ia gelar dihadiri sekitar 4000 orang.

Bukan hanya melakukan pengajian secara rutin, Fauzi Saleh juga dikenal sebagai bos yang dermawan. Karyawan yang bekerja dengannya tidak mendapatkan gaji 12 kali dalam setahun, tapi mendapatkan gaji 22 kali sebagai tambahan, sungguh luar biasa.

Rinciannya adalah, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, kemudian 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Idul Adha lalu 1 kali gaji saat 17 Agustus plus tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi Saleh sendiri. Ia berprinsip tidak ingin menikmati keuntungan untuk dirinya sendiri saja.

“Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial,” begitu ucapnya. Sekitar 60% keuntungan dari bisnis nya, ia gunakan untuk kepentingan sosial. Bahkan jika dihitung, ia telah menggunakan lebih dari Rp.70 milyar untuk didonasikan pada kepentingan sosial.

Semua orang berhak mendapatkan kesuksesan, tidak ada monopoli dalam meraih kesuksesan. Semuanya tergantung dengan keinginan dan kerja keras dalam memperoleh kesuksesan dalam berbisnis.