Dengan Lahan Terbatas, Restoran ini Selalu Ramai Pengunjung
Posted on Selasa, 06 Juni 2017 - 14:00:43 WIB by danu
Kini, lahan untuk mendirikan usaha restoran ini bukanlah menjadi salah satu faktor keberuntungan para pengusaha untuk mendapatkan pengunjung. Buktinya seperti salah satu restoran yang terletak di Itali satu ini.
Dengan lebar hanya 8 kaki saja, para pengunjung tetap betah dan padat di setiap harinya. Apa salah satu kuncinya?
Sang pemiliki properti rupanya paham bagaimana cara untuk membuat para pengunjung nyaman sembari makan di restoran tersebut.
Restoran tersebut memanfaatkan atap yang semi terbuka agar suasana restoran dapat lebih segar dan cerah, tanpa harus menggunakan pendingin ruangan atau pun exhaust fan di setiap sudut ruangannya.
Dengan panjang ruangan 105 kaki, pemilik restoran bekerja sama dengan arsitek bernama Capo Estudio, dengan menggunakan pendekatan yang dinilai ramah lingkungan.
Mereka dengan sengaja menggunakan batu bata yang sudah berumur ratusan tahun yang menempel pada bagian dinding tersebut, agar suasana restoran tampak klasik, tanpa harus merenovasinya secara keseluruhan.
Sekain itu, untuk melengkapi unsur modern, sang arsitek menambahkan desain minimalis di setiap sudutnya, mulai dari pemilihan pintu, furnitur, dan berbagai hal lainnya.
Pemilik restoran pun mengaku dirinya terinspirasi untuk membangun restoran tersebut setelah mengunjungi berbagai restoran di Asia, khususnya di Jepang.
Dengan lebar hanya 8 kaki saja, para pengunjung tetap betah dan padat di setiap harinya. Apa salah satu kuncinya?
Sang pemiliki properti rupanya paham bagaimana cara untuk membuat para pengunjung nyaman sembari makan di restoran tersebut.
Restoran tersebut memanfaatkan atap yang semi terbuka agar suasana restoran dapat lebih segar dan cerah, tanpa harus menggunakan pendingin ruangan atau pun exhaust fan di setiap sudut ruangannya.
Dengan panjang ruangan 105 kaki, pemilik restoran bekerja sama dengan arsitek bernama Capo Estudio, dengan menggunakan pendekatan yang dinilai ramah lingkungan.
Mereka dengan sengaja menggunakan batu bata yang sudah berumur ratusan tahun yang menempel pada bagian dinding tersebut, agar suasana restoran tampak klasik, tanpa harus merenovasinya secara keseluruhan.
Sekain itu, untuk melengkapi unsur modern, sang arsitek menambahkan desain minimalis di setiap sudutnya, mulai dari pemilihan pintu, furnitur, dan berbagai hal lainnya.
Pemilik restoran pun mengaku dirinya terinspirasi untuk membangun restoran tersebut setelah mengunjungi berbagai restoran di Asia, khususnya di Jepang.