Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Rumah Pohon berarti membangun rumah di atas pohon. Tetapi, bagaimana dengan menyatukan pohon yang besar itu ke dalam desain rumah kontemporer ?

Bayangkan integrasi keindahan alami dari batang dan cabang pohon dengan ruang-ruang di dalam rumah.

Pepohonan adalah karya arsitektur alami yang sempurna. Selain indah, pepohonan juga meneduhkan dan melindungi dari perubahan musim.

Sangatlah beruntung jika kita bisa mengikutsertakan pepohonan ke dalam desain eksterior dan interior rumah , menyatukannya dengan semua elemen desain lainnya.

Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

Pohon yang telah ada di lahan rumah

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaKealamian pohon yang menyatu dengan elemen kamar mandi LL HOUSE karya TonTon Studio Arsitag

Untuk tumbuh dewasa, pohon memerlukan waktu belasan, puluhan, bahkan ratusan tahun. Sangatlah disayangkan jika memotong dan membuangnya ketika membangun sebuah rumah di sekelilingnya.

Manfaatkan segala kelebihan pohon yang sudah ada dengan optimal. Kekuatannya bisa juga mendukung struktur.

Keunikan bentuk cabangnya bisa berfungsi sebagai keindahan interior. Warna cokelat alaminya akan menambah kehangatan ruang.

Cermati karakteristik pohon

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaPohon sebagai elemen alami interior yang menjadi focal point pada Beautiful Brazilian House homedesigning

Setiap jenis pohon memiliki karakteristik tersendiri. Ada yang tahan perubahan musim dan selalu hijau. Ada juga yang akan meranggas di musim kemarau.

Karakterisistik ini harus dipertimbangkan saat perancangan agar tidak menjadi kendala, tetapi menjadi elemen yang bersatu dengan ruang maupun struktur bangunan.

Memang banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Mintalah saran dari ahli tanaman/arsitek lanskap untuk mengetahui usia, kesehatan, dan kondisi pertumbuhan pohon yang dimiliki.

Nikmati kesejukan dan keindahannya

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaCorallo House karya Paz Arquitectura homeDSGN

Pemilik rumah yang peduli lingkungan bahkan rela mengeluarkan biaya ekstra untuk mengintegrasikan bangunannya dengan pepohonan di sekitarnya.

Kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam dan harus ikut melestarikannya, akan menciptakan desain bangunan yang benar-benar memperhatikan dan menyatu dengan alam.

Bayangkan keteduhan dari bayangan pohon, kesejukan dari oksigen yang dihasilkannya, serta cahaya matahari yang memancar dengan indah di antara dedaunan.

Desain bangunan yang menyatu dengan alam pastilah unik, fungsional, nyaman, dan artistik.

Perhitungkan posisi akarnya

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaPohon pada dek teras karya Matt Fajkus Arsitag

Perencanaan bentuk dan perhitungan struktur bangunan harus memperhatikan letak akar agar terencana dengan baik; tidak merusak pohon sehingga akhirnya mati.

Pertimbangan ini juga sebagai langkah pencegahan agar tidak menjadi kendala saat pembangunan.

Perletakan pondasi, jarak tiang, dan sloof bangunan harus diperhitungkan dengan cermat. Ingatlah, pohon yang ada dimaksudkan untuk mendukung karakter bangunan dan bukan sebagai penghambat.

Carilah solusi terbaik untuk desain bangunan yang menyatu dengan alam, tetapi tetap berfokus pada kebutuhan penghuninya.

Lindungi dan manfaatkan akar sebagai penyokong

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaRumah tebing karya Tonino Benny Chan / Fotoworks

Pemancangan struktur bangunan tidak boleh menyakiti akar pohon. Malahan, akar pohon dapat dimanfaatkan untuk mendukung struktur bangunan

Akar pohon yang menahan longsor pada tebing akan semakin memperkokoh struktur bangunan dan menahan beban bangunan. Inilah desain bangunan yang menyatu dengan alam.

Cukupi kebutuhan airnya

Setiap pohon memerlukan air untuk bertahan hidup dan tumbuh subur. Pusatkan aliran air dari atap dan lingkungan sekitar untuk mencukupi kebutuhannya.

Jauhkan dari saluran buangan air limbah, terutama dari kamar mandi dan area cuci.

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaRumah Asimetris Karri Loop di Australia inhabitat

Sistem irigasi rumah harus diperhitungkan kemiringannya dan dipastikan sampai ke area di sekitar akar.

Daerah yang jarang hujan bisa memanfaatkan tampungan air hujan dan menyimpannya di bawah rumah untuk dialirkan secara berkala.

Menanam pohon baru

Jika tidak ada pohon yang bisa diikutsertakan dalam perancangan interior rumah, tanamlah yang baru. Konsep ini dikenal sebagai inner courtyard.

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaIS House karya TonTon Studio davy linggar

Perancangan ini memerlukan wadah khusus untuk menanam karena tanah dikelilingi fondasi bangunan.

Tidak perlu lahan yang terlalu luas untuk melakukan hal ini. Pilihlah pohon yang bisa ditanam di dalam rumah dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus.

Pohon ini akan memperindah interior jika kebutuhannya akan air, udara, tanah, dan cahaya matahari terpenuhi dengan baik.

Sediakan lahan yang cukup

Keterbatasan lahan menjadi tantangan dalam inner courtyard. Pemilihan jenis tanaman yang tahan uji menjadi kunci kesuksesan inner courtyard yang terintegrasi dengan keseluruhan desain.

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaPohon willow yang menghijaukan ruang karya Di Guz Architects pinterest

Keindahan pohon willow yang evergreen dan hanya memerlukan sedikit perawatan, sangat menyegarkan dan ‘menghidupkan’ interior. Keindahan yang didapat tanpa perlu repot.

Pastikan pohon mendapatkan cukup pencahayaan alami

Tanpa matahari, tanaman tidak bisa berfotosintesis dan akan mati. Tanaman akan tumbuh dengan baik jika disediakan pencahayaan yang cukup.

Tidak perlu cahaya matahari langsung. Bisa juga pantulan cahaya matahari saja.

Pilih jenis yang paling cocok

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaPohon dan semak menyatu dalam inner courtyard conglua

Tanaman yang bisa tahan lama dalam ruang mempunyai beberapa karakteristik.

o Bentuk daun menarik yang selalu hijau evergreen Contohnya: sansivieria (lidah mertua), kaktus, aglaonema, cemara udang, dan ficus elastic.

o Pilihlah tanaman yang pertumbuhan maksimalnya tidak terlalu tinggi dan pertumbuhan batangnya cukup dengan wadahnya. Contohnya: kamboja Jepang (acer palmatum) dan pinus norfolk (araucaria heterophylla).

o Minim perawatan Jangan pilih tanaman yang perlu dipupuk secara teratur. Jangan pula memilih pohon yang berduri, bergetah, dan beracun.

Manusia adalah bagian dari alam. Rumah juga demikian. Kenalilah dan manfaatkanlah keadaan alam di sekitar, termasuk pohon, untuk mewujudkan rumah nyaman yang menyatu dengan alam.

 

Sumber : www.msn.com