Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Bagaimana cara memilih KPR yang pas, agar dapat menghemat cicilan bulanan? Berikut ini tips dan trik memilih penawaran KPR agar Anda dapat menikmati manfaat yang lebih.

Solusi: Kredit Pemilikan Rumah
 
Ternyata memilih penawaran KPR (kredit pemilikan rumah) itu cukup rumit. Boleh dibilang sama rumitnya dengan saat memilih rumah idaman. Semua bank, memiliki penawaran produk-produk KPR: Ada yang menawarkan bunga murah di 3 tahun pertama, ada yang memberikan periode waktu cicilan hingga 25 tahun dan lain sebagainya. Nah bagaimana trik dan tipsnya memilih KPR, agar bisa lebih hemat?


Jurus 1 Memilih KPR: Cari Tahu Informasi Bank dan Produk  KPR
Indonesia punya banyak sekali bank yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR). Ada bank asing, bank BUMN dan juga bank swasta. Hal pertama yang perlu siapkan adalah luangkan waktu untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari penawaran-penawaran bank tersebut. Anda dapat mendatangi bank tersebut satu-persatu dan bertanya mengenai penawaran KPR.

 Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mendatangi satu persatu, Anda juga dapat menggunakan situs perbandingan produk-produk keuangan untuk melihat penawaran produk-produk KPR. Finansialku bekerja sama dengan DuitPintar.com untuk mempermudah Anda membandingkan produk-produk KPR. Silahkan saja langsung bandingkan sendiri.

Kami sangat menyarankan agar Anda mencari testimoni atau berdiskusi dengan teman kerja, saudara, tetangga atau kenalan Anda yang pernah mengambil fasilitas KPR. Cari tahu informasi-informasi yang penting terkait dengan pengajuan KPR, proses KPR dan lain sebagainya.

Jurus 2 Memilih KPR: Pelajari Jenis dan Perhitungan Bunga 
Kebanyakan orang awam, tidak familiar dengan jenis-jenis bunga bank dan cara perhitungannya. Kali ini Finansialku.com akan sedikit membahas mengenai bunga bank, khususnya untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Bank mengenal tiga metode untuk menghitung bunga yaitu bunga tetap (fixed), efektif (effective) dan anuitas (annuity). Pada umumnya bank menggunakan metode perhitungan bunga anuitas, agar tidak mempersulit nasabah. Jadi cicilan setiap periode jumlahnya tetap.  Sekali lagi ketiga metode di atas, adalah metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan.

 Mengenai jenis bunga, kita mengenal ada bunga tetap (fix rate) dan bunga mengambang (floating rate). Bunga mengambang ini artinya bank mengikuti pergerakan suku bunga di pasaran. Suku bunga tersebut mengikuti suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia – BI Rate. Bunga KPR biasanya ditulis seperti ini 9.0% p.a., artinya bunga yang dikenakan adalah 9% per tahun (p.a = per annum atau tahunan).

Agar lebih cantik, penawaran-penawaran KPR biasanya menggunakan kombinasi antara bunga fix dan floating. Seringnya metode perhitungan tetap menggunakan bunga anuitas. Contoh

Program KPR Bank XYZ 8% p.a. fixed untuk 55 bulan diperpanjang hingga tanggal 31 Juli 2012. Penawaran ini artinya nasabah akan dikenakan bunga 8% untuk 55 bulan (kurang lebih 4 tahun 6 bulan). Nah bulan ke 56, nasabah akan dikenakan bunga mengambang (bisa lebih besar dari 8%).
 
Karena banyak permintaan, fix and cap promo diperpanjang. Fix 3 tahun 9,75% p.a. dan Cap 2 tahun max 11% p.a. Jadi 5 tahun bunga pasti, berlaku hingga 31 Maret 2008. Artinya di tahun 1 sampai dengan tahun ketiga nasabah akan dikenakan bunga sebesar 9,75% (fixed). Tahun ke 4 dan ke 5 bunganya adalah mengambang (floating) dengan nilai maksimum 11%. Jadi bisa saja Anda mendapatkan bunga 10% di tahun ke 4 dan bunga 11% di tahun ke-5. Ow ya Cap artinya batas atas atau maksimum. Bagaimana dengan tahun ke 6 dan seterusnya? Biasanya nasabah akan dikenakan bunga mengambang (floating) dan bisa jadi lebih besar dari 11%.
 

Bagaimana dengan bunga KPR Syariah? KPR Syariah biasanya menggunakan bunga tetap (flat), karena sifatnya bukan riba tetapi bagi hasil. Untuk KPR Syariah, kami sarankan agar Anda langsung menghubungi tenaga pemasaran di Bank Syariah. Pelajari terlebih dahulu mengenai jenis bunga dan metode perhitungannya sebelum Anda mengajukan KPR. Beda bunga dan beda metode perhitungan dapat menghemat cicilan Anda lho.

Jurus 3 Memilih KPR: Hitung dan Simulasi Cicilan
Jurus ke 3 ini adalah jurus yang paling sering dilupakan oleh nasabah. Banyak nasabah hanya tahu angka bunga, tetapi tidak menghitung cicilan sebenarnya. Pastikan Anda bertanya dan meminta simulasi perhitungan cicilan KPR yang harus dibayarkan. Jangan terlena dengan angka bunganya sekian persen, tetapi minta berapa Rupiah yang harus dibayarkan hingga kredit selesai. Ingat sekali lagi, Jangan lupa minta angka Rupiah nya, berapa Rupiah cicilan yang harus saya bayarkan setiap bulannya!

Jurus 4 Memilih KPR : Malu Bertanya Sesat Saat Membayar Cicilan
Seperti kata pepatah lama, kalau malu bertanya biasanya kita banyak tersesatnya. Nah begitu pula dengan proses KPR, jadilah nasabah yang kritis dan bawel di depan. Jangan bawel di belakang, pas ada masalah atau kesulitan bayar cicilan. Bertanyalah sedetail mungkin dan minta rincian simulasi kredit KPR.

1. Apakah ada biaya administrasi di depan?
2. Apakah ada biaya tahunan?
3. Jika terlambat bayar, apa konsekuensinya? Berapa biaya denda?
4. Bagaimana jika saya mempercepat pelunasan? Apa saja         konsekuensinya?
5. Berapa bunga maksimum yang didapatkan, jika selesai promo?
6. Apa saya yang harus disiapkan syarat-syaratnya?
7. Bagaimana dengan biaya asuransi saat KPR?
8. dan pertanyaan lainnya. 
 
Jangan Pernah Remehin Asuransi Jiwa KPR Rumah - Perencana Keuangan Independen Finansialku

Jika Anda adalah pemula di bidang Kredit Pemilikan Rumah  (KPR), tidak ada salahnya Anda bertanya pada teman, tetangga atau kenalan Anda mengenai KPR. Biasanya Anda akan mendapatkan list atau daftar pertanyaan mengenai KPR.

Jurus 5 Memilih KPR: Selalu Bandingkan dengan Kemampuan
Tolong diingat ya:

Cicilan bulanan jumlahnya maksimum 30% pendapatan.

Jadi jika pendapatan Anda Rp10.000.000 per bulan, maka cicilan maksimum yang boleh di ambil sebesar Rp3.000.000 per bulan. Pak bagaimana kalau saya sudah ada cicilan motor sebesar Rp1.000.000 per bulan. Nah maka cicilan rumah  yang boleh Anda ambil hanya Rp3.000.000 – Rp1.000.000 = Rp2.000.000.

Pak, apakah boleh kalo cicilan lebih dari 30%? Sebaiknya jangan dan diusahakan tidak seperti itu. Jangan mencicil lebih dari 30% penghasilan, karena kondisi tersebut dapat mengganggu arus kas keuangan keluarga Anda dan berpotensi menjadi kredit macet.

 Selalu Rencanakan KPR dengan Baik
Kami berharap yang terbaik untuk Anda, dalam hal ini Anda dapat membeli rumah idaman  Anda dengan strategi pendanaan yang terbaik. Untuk mencegah potensi masalah, sebaiknya Anda lakukan rencana KPR dengan baik: hitung berapa uang muka yang dibutuhkan, cicilan yang Anda akan bayar, pertimbangkan juga dengan kenaikan gaji Anda. Pastikan Anda membuat pilihan yang realistis dan lakukan tindakan yang bijak. Contoh untuk memperkecil cicilan, Anda dapat meningkatkan jumlah uang muka atau down payment.

Semoga kelima jurus di atas dapat berguna dan menjadi bahan pertimbangan Anda, pada saat shopping atau memilih produk KPR yang sesuai dengan kebutuhan. Selamat memilih penawaran KPR yang terbaik dan semoga Anda dapat segera membeli rumah impian Anda.

 

Kapan rencananya Anda akan membeli rumah pertama Anda? Berikan pengalaman Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih
 
Sumber : (www.finansialku.com)