Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Gak ada sih yang pernah mengharapkan kehadiran gempa. Tapi, kalau terjadi juga gimana? Sebagai musibah alam tentunya gempa bisa datang kapan saja, meski biasanya bisa juga diprediksi sebelum kejadian.

Nah, kalau kamu tinggal di wilayah yang rawan gempa, atau paling tidak ingin bangunan yang tahan gempa, tentunya konstruksinya harus dipersiapkan betul.

Praktisi teknik sipil, Benny Puspantoro, dalam antaranews.com, Selasa (28/3), mengatakan, memang ada konstruksi bangunan yang lebih mampu mengatasi guncangan, semisal menggunakan denah bangunan yang sederhana dan simetris. Bentuknya bukan L, U atau T, untuk mengurangi efek momen puntir oleh gaya gempa.

Fondasi rumah juga dibangun di atas struktur tanah yang stabil, yaitu tanah yang bertekstur keras, padat dan merata kekerasannya. Semakin keras struktur tanahnya, maka partikel-partikel tanah akan makin sulit bergerak jika terjadi guncangan, dan bangunan di atasnya juga bisa terhindar dari guncangan tersebut.

Selain itu, fondasi dan dinding harus dibangun dengan balok yang mengelilingi bangunan yang saling terikat kokoh dengan kolom, dan menggunakan atap yang ringan.

Bahan-bahan ringan semacam kayu dan bambu berisiko minimal ketimbang batu bata dan batako. Coba perhatikan, rumah-rumah tradisional biasanya memakai kayu dan bambu, sementara rumah-rumah modern memakai batu bata dan batako.

Lantas, apa kabar dengan bangunan tinggi sejenis gedung perkantoran, mal, apartemen, dan infrastruktur sebbut saja jalan dan jembatan di perkotaan? Menurut Benny, sebaiknya menggunakan konstruksi yang memang dirancang tahan guncangan gempa.