Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Properti Diprediksi Naik, Konsumen Pilih Yang Unik dan Inovatif. Awal 2017 ini, diprediksi menjadi titik poin kebangkitan bisnis properti Tanah Air. Meski sebagian besar masyarakat, atau konsumen masih menahan diri menunggu tuntasnya pelaksanaan Pilkada serentak, namun permintaan cenderung tumbuh. Terlebih, untuk proyek-proyek yang inovatif.

 

Director Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, untuk properti-properti yang memiliki konsep unik, segmen pasar yang jelas, dan fokus, sangat berpeluang untuk lebih diterima pasar di tahun ini. Bahkan, bisa dikatakan dengan mengembangkan proyek dengan tujuan pasar yang jelas dan terukur, ditambah konsep yang menarik, proyek seperti ini tidak mengenal kata krisis.

 

“Pelaksanaan Pilkada, sedikit banyak memengaruhi rencana investasi masyarakat. Meski pun begitu, untuk proyek tertentu yang kreatif, inovatif, dan punya target pasar jelas ini tidak jadi kendala,” kata Anton, seperti dikutip dari Viva.co.id. Properti Diprediksi Naik, Konsumen Pilih Yang Unik dan Inovatif

Sementara itu, menurut Anton, kalau bicara kebutuhan, pasar apartemen memiliki permintaan yang paling besar. Sebab, pasar properti, khususnya apartemen akan memasuki era siklus baru pada 2017, yakni tumbuh secara gradual dan kembali menjadi ladang investasi yang prospektif.

 

Dia mengingatkan, untuk tidak menunda membeli apartemen sebelum harga melejit pada tahun depan. Kalau telat membeli, maka harganya semakin tinggi dan capital gain yang diperoleh pun lebih kecil. Tetapi, ia tetap mengingatkan konsumen untuk jeli memilih lokasi dan konsep pengembangan dari apartemen tersebut.

 

“Apartemen yang membidik pasar tertentu, seperti mahasiswa dan berada di sekitar kampus akan lebih prospektif. Daripada mahasiswa harus ngekost dengan biaya tertentu setiap bulannya, maka lebih baik biaya tersebut dijadikan buat mencicil apartemen. Bisa dihuni dan sudah milik sendiri,” ujar dia.

 

Sementara itu, Ketua Kehormatan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi mengungkapkan, tiga indikator penting yang akan mendorong pertumbuhan sektor properti pada tahun ini, yaitu pembangunan infrastruktur, tax amnesty (amnesti pajak), dan tren penurunan suku bunga bank. “Ketiganya akan menjadi alasan bagi konsumen dan pelaku properti di Indonesia untuk bergerak,” tuturnya.

 

Infrastruktur masih akan menjadi tumpuan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2-5,4 persen, seiring dengan fokus pemerataan kesejahteraan secara nasional. Total anggaran infrastruktur yang dipersiapkan pada 2017 mencapai Rp 387 triliun.


Selain itu, besarnya dana repatriasi yang konon tembus diangka Rp144 triliun, seiring suksesnya program tax amnesty yang dilakukan pemerintah, juga diprediksi sangat berpengaruh terhadap gairah bisnis properti. Ditambah lagi, tren penurunan suku bunga KPR dari perbankan nasional hingga satu digit.

 
“Peluang inilah yang ditangkap Eureka Grup dengan memasarkan proyek UR (University Resort) dan Bogorienze,” ujar Lukman.